Penulis : Tim AndrieWongso
Senin, 27 Februari 2012
Alkisah, di sebuah lahan pertanian ada dua ekor kuda. Dari kejauhan,
kedua kuda itu tampak seperti kuda-kuda lainnya. Tetapi jika kita
melihatnya lebih dekat, kita baru akan memperhatikan sesuatu yang
sungguh menarik.
Salah satu kuda itu ternyata buta. Pemiliknya memilih untuk tidak
mematikannya, tapi menyediakan baginya sebuah kandang yang nyaman dan
aman untuk ditinggali. Satu hal itu saja sudah sangat menakjubkan.
Namun jika kita berdiri di dekat kuda-kuda itu dan mendengarkan dengan
saksama, kita akan mendengar suara denting sebuah lonceng. Bunyi itu
datang dari seekor kuda yang bertubuh lebih kecil.
Pada tali leher kuda itu terikat sebuah lonceng kecil berwarna perunggu.
Bunyi lonceng itu menjadi petunjuk bagi temannya yang buta untuk
mengetahui keberadaan kuda lainnya, sehingga ia bisa mengikuti
langkahnya.
Jika kita berdiri lebih lama di situ dan mencoba mengamati kedua kuda
yang saling berteman ini, kita akan melihat bahwa kuda berlonceng itu
selalu menoleh ke belakang, ke kuda yang buta itu. Memastikan kuda buta
itu mendengar bunyi loncengnya dan lalu berjalan pelan ke tempat kuda
berlonceng berada. Seolah si kuda buta begitu mempercayai arahan
temannya itu yang tidak akan menyesatkannya.
Ketika si kuda berlonceng itu bergerak menuju kandangnya setiap sore, ia
sebentar-sebentar akan berhenti untuk menoleh ke belakang, memastikan
teman butanya tidak terlalu jauh tertinggal di belakang untuk bisa
mendengarkan suara lonceng itu.
***
Seperti pemilik kedua kuda itu, Sang Maha Pencipta juga
tidak akan pernah membiarkan kita begitu saja. Ia selalu mengawasi kita
dan bahkan menempatkan orang lain dalam hidup kita untuk menolong kita
ketika kita membutuhkannya.
Terkadang kita seperti si kuda buta dalam cerita di atas,
yang dituntun oleh lonceng kecil yang berdentang dari orang-orang yang
ditempatkan Sang Maha Pencipta dalam kehidupan kita. Di waktu yang lain,
kitalah si kuda penuntun yang membimbing orang lain menemukan jalan
yang benar.
Luar biasa!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar