Manusia
tak luput dari salah itu benar, namun jangan jadikan itu sebagai alasan
tuk selalu berbuat kesalahan. Ketika berbuat kesalahan maka yang selalu
dijadikan alasan yaitu manusia tak luput dari salah. Perfectional itu
yang harus kita cari. Mengerjakan sesuatu dengan sempurna itu yang harus
kita lakukan meski tidak akan pernah bisa sempurna.
Dan Allah tidak melihat kesempurnaanmu
dalam menjalaninya namun Niat tulusmu yg disertai usaha untuk
menjalankannya. karena engkau tidak bisa sempurna, maka biarkanlah Allah
yg akan menyempurnakannya.
Begitu pun dalam menata hati, kita harus senantiasa menatanya untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi..
Seorang artis wanita yang sangat
terkenal di Indonesia tengah mempromosikan film terbarunya bersama
penulis novel yang sekaligus menjadi sutradara film itu dan seorang
aktor pada sebuah masjid di sebuah kampus terkenal di Jogja. Mereka
mempromosikan film yg menceritakan tentang kisah asmara seorang
muslimah dan lelaki muslim. Artis itu nampak sangat cantik dan anggun
dengan balutan jilbab yang menutupi auratnya. Sayangnya dia memakai
jilbab hanya pada saat proses syuting dan promosi film tersebut. Lalu
pada saat sesi tanya jawab, seorang wanita bertanya padanya.
“Mba,, Mba terlihat begitu cantik dengan jilbab. Apakah setelah film ini mba akan terus memakai jilbab.” Tanya seorang wanita.
“Aku masih mau menata hati dulu baru pakai jilbab” Jawabnya.
Kenapa begitu banyak wanita yang
berpikiran seperti itu? Sebelum memakai jilbab mereka mau menata hati
dulu. Atau Hati dulu dijilbabin baru pakaiannya. Tidakkan mereka tahu
bahwa jilbab itu wajib? Tidakkah mereka berpikir kalau wanita-wanita
yang berjilbab juga Tengah menata hatinya? Atau mereka berpikir jika
sudah berjilbab maka hati sudah tak lagi ditata?
Sadarlah saudariku.. Jilbab itu suatu
kewajiban yang diperintahkan langsung dari Allah kepada hambanya.
Sebagaimana yang tertera dalam kitab sucimu yang seharusnya menjadi
pedoman hidupmu.
“Katakanlah kepada wanita yang beriman:
“Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah
mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kedadanya, dan janganlah
menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,
atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera
suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera
saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau
wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau
pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap
wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” ( QS
An-Nur Ayat 31).
Ketahuilah wahai ukhtie.. (saudariku).
Jilbab akan menjadi pelindung bagimu dan tidak akan menyusahkanmu. Iman
terletak di hati bukan pada pakaian itu betul. Namun pakaian adalah
cerminan dari iman. Karena jika engkau beriman pada Allah, maka
patuhilah perintah-Nya. Jilbab tidak akan merusak emansipasimu bahkan
akan membuat engkau menjadi bebas.
Sara bokker adalah seorang model, plati
fitness juga artis di Amerika yang kehidupannya penuh dengan glamor. Ia
menikmati hidup yang serba gemerlap. Dan kala itu, ia selalu menjaga
penampilan agar menarik dimata orang banyak. Namun Setelah
bertahun-tahun, Bokker mulai merasakan bahwa selama ini dirinya sudah
menjadi budak mode. Dirinya menjadi tawanan penampilannya sendiri. Rasa
ingin memuaskan ambisi dan kebahagian diri sendiri sudah mengungkungnya
dalam kehidupan yang serbaglamor. Dunia Intertainment yang telah
membesarkan namanya itu tidak membuatnya menjadi tenang dan merasakan
kedamaian di jiwa. Sampai akhirnya ia menemukan sebuah Al-Quran dan
membaca terjemahannya. Dan kata dia isi Al-Qur’an telah menyentuh hati
dan jiwanya yang paling dalam. Maka tanpa ragu, wanita cantik dan
merupakan salah satu public figure di Amerika itu pun memutuskan menjadi
muslimah dan mengubah penampilannya yang sebelumnya seksi dan
superketat menjadi pakaian bersahaja yang longgar dan mengenakan jilbab.
Setelah mengenakan busana Muslimah untuk pertama kalinya ia merasa
benar-benar menjadi seorang perempuan. Ia merasakan rantai yang selama
ini membelenggunya sudah terlepas dan akhirnya menjadi orang yang bebas.
Dan saat itulah ia menemukan kebebasan. Baginya jilbab justru membuat
ia bebas. Dulu ketika ia berjalan dengan pakaian mini banyak lelaki yang
menatapnya dengan penuh nafsu, bak pemburu melihat mangsanya. Kini ia
bebas. Ia tak lagi ditatap seperti itu.
Jika seorang mualaf yang baru mengenal
islam saja sudah ingin melaksanakan kewajibannya secara penuh mengapa
yang telah menjadi muslim dari lahir tidak? Itu adalah sebuah hidaiyah
dan hidaiyah itu harus dicari saudariku. Karena “sesungguhnya Allah
tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan
mereka sendiri.” (QS Ar-Ra’d ayat 11)
Teruntuk saudariku, jangan jadikan
“ingin menata hati dulu” sebagai alasan tuk terus-terusan menjalani hari
dengan berjuta mata yang selalu menatapmu tanpa hijab. Memakai jilbab
juga bukan merupakan budaya orang arab karena budaya disana jauh lebih
keji sebelum datangnya islam.
Tahukah kamu, wanita-wanita yang
sekarang memakai jilbab pun mereka sedang menata hatinya. Hanya saja
mereka mendahulukan yang menjadi wajib bagi mereka. Mereka tahu bahwa
memakai jilbab itu wajib selayaknya shalat lima waktu, puasa di bulan
ramadhan, membayar zakat dan lainnya.
Dalam menjalankan perintah Allah, akan
banyak sekali onak dan duri yang menjadi penghalang bagimu. Akan ada
orang yang mencemoohmu namun jangan takut, karena yang engkau cari
adalah keridhoan Allah bukan keridho’an manusia. Orang yang senantiasa
mencari keridho’an manusia atau ingin dinilai manusia itu akan membuat
ia selalu stres. Keluar rumah bedak belum dipolesi tidak bisa, kulit
kelihatan hitam langsung suntik vitamin C. Hidung kurang mancung ke
Jepang operasi plastik buat mancungin. Hingga yang ada wajah yang
terlihat indah dengan natural malah berubah seperti plastik.
Jika engkau berjilbab dan ada orang yang
mempermasalahkan akhlakmu, jelaskan pada mereka bahwa antara akhlak dan
jilbab itu dua hal yang berbeda. Berjilbab adalah murni perintah Allah
yang wajib dilaksanakan oleh wanita muslim yang telah baigh tanpa
memandang akhlaknya baik atau buruk. Sedangkan akhlak adalah budi
pekerti yang tergantung pada pribadi masing-masing. Dan jika seorang
wanita berjilbab melakukan dosa/pelanggaran itu bukan masalah jilbabnya
namun akhlaknya.
Wahai saudariku yang mengharap dicintai
Allah.. Sudah seharusnya dikau menyadari akan kewajiban ini. Jangan
menunggu hingga ajal menjemputmu. Jika kamu masih sibuk menata hatimu
sementara kewajibanmu masih belum terlaksana apakah engkau tidak takut
pada malaikat kematian yang setiap saat bisa datang tiba-tiba
menjemputmu. Apakah engkau masih mengaku belum siap sementara kematian
datang tanpa memilih engkau telah siap atau belum siap. Tidak memilih
pula yang tua atau masih muda. Bisa jadi kematian itu datang disaat
dirimu belum siap dan penuh dengan dosa-dosa.
Kutuliskan ini sebagai rasa cintaku
padamu karena aku telah mendengar yang lebih banyak menghuni neraka
adalah dari kaummu. Dan aku akan berdoa semoga yang terbanyak itu
bukanlah seorang muslimah (wanita muslim).
Saling mengingatkan dalam kebaikan adalah bukti cintamu pada saudaramu..
Semoga kita semua bisa dipertemukan di syurga cinta-Nya hingga kekal dan abadi disana..
Amin ya Robb..
Wastaghfirullahu wastaghfuminkum...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar