Welcome to My Blog

Kamis, 23 Februari 2012

Kupinta cinta pada-Mu makin bertambah

Bismillahirrahmanirrahim.

Kupinta cinta pada-Mu makin bertambah

Rabbana, dan bila waktu itu tiba,
kupinta cinta pada-Mu makin bertambah

Puluhan tahun perjalanan waktu, Tuhan … telah mengajari aku banyak makna kehidupan. Betapa cinta adalah sesuatu yang mudah melalaikan dan melenakan. Berapa banyak jumlah anak manusia yang terperosok karena cinta. Dan sungguh, bila saat itu tiba bagiku tuk merasakannya, ku tak ingin cinta pada-Mu menjadi berkurang.

Detik demi detik menjelang masa itu tiba, kecamuk rasa sungguh tak terlukiskan. Apalagi ketika berbagai macam fitnah dan ujian mencoba mengajak kami untuk lebih bersabar. Ketika ragu membuncah, tak ada tempat berpaling kecuali pada-Mu. Bila memang dia baik untuk dunia akhiratku, maka jalan menuju ridho-Mu itu pastilah Kau permudah. Namun sebaliknya, bila memang dia tidak semakin membaguskan iman dan amalku, maka bukan hal mustahil bagi-Mu untuk membatalkan semua.

Menjelang waktu itu tiba Ya Rabb, rasa pada-Mu semakin membuncah. Tlah kusaksikan keMahabesaran-Mu dalam setiap detiknya, peristiwa demi peristiwa yang seolah panggung sandiwara. Engkaulah Sang Maha Sutradara yang mengatur semua kejadian memang pas pada tempatnya. Meskipun sering kami tergugu diam, mencoba mencerna makna di balik semua rahasia besar-Mu. Tapi sungguh, tak pernah terbersit sedikit pun rasa untuk menghujat apalagi mempertanyakan Kemahabijakan-Mu.

Tak jarang kami lalai dan mencoba bermain api. Tapi sungguh, pengampunanmu tiada bertepi. Kami kecil Ya Rabb. Kami hanya setitik debu yang tak berarti tanpa rahmat dan kasih sayang-Mu. Kami berlumur dosa. Kami penuh dengan alpa. Kami hanya hamba yang belajar makna keikhlasan, ketaatan, dan kepasrahan.
Dan di penghujung waktu menjelang tibanya hari itu, izinkan kami menghiba memohon cinta dan ridho-Mu. Biarkan kami bersimpuh memohon belas kasih-Mu yang tak pernah ada ujungnya.

Terjalnya kehidupan, manis asamnya cerita yang terbingkai pada jalinan takdir, akhirnya berujung pada sebuah akhir penantian. Tlah Kau pertemukan aku dengan seseorang yang mengisi sisa usia bukan hanya di dunia saja bahkan di akhirat kelak. Seseorang yang membimbing tangan ini menapaki jalan-jalan menuju surga-Mu, insya Allah. Seseorang yang membuatku semakin mencintai-Mu dengan segenap kelebihan dan kekurangannya. Seseorang yang tak pernah menuntut apa pun kecuali ketaatan pada-Mu yang semakin bertambah.

Ya Ilahi Rabbi, kami melangkah sejauh ini hanya demi mengharap ridho-Mu. Bila itu tak dapat kami raih, lalu akan kemana lagi kami akan berpaling? Sedari mula kami beranjak, hanya cinta hakiki milik-Mulah sebagai tujuan. Pandulah kami menapaki jalan-jalan orang-orang shalih yang telah pernah terbentang sebelum kami. Dan bukan jalan orang-orang sesat yang tlah Kau murkai jalannya dan bukan pula jalan orang-orang kafir. Naudzubillah.

Ya Rabbana, Izinkan kami memulai mengarungi bahtera bersama, selamanya. Karuniakanlah cinta di hatiku dan hatinya sebagai bekal kami melanglang buana menjelajah cakrawala sampai kami tutup usia. Hingga pada akhirnya, sampai jua perjalanan kami menuju ke haribaan-Mu, berusaha memaknai cinta-Mu, dan merengkuh ridho-Mu dengan penuh kesyukuran. Izinkan kami Ya Allah. 
( Muhammad Zavied Firdaus)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar