حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ حَدَّثَنِي
مَنْصُورٌ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُمَا قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ
وَنِيَّةٌ وَإِذَا اسْتُنْفِرْتُمْ فَانْفِرُوا
(BUKHARI – 2575) : Telah bercerita kepada kami ‘Ali bin ‘Abdullah
telah bercerita kepada kami Yahya bin Sa’id telah bercerita kepada kami
Sufyan berkata telah bercerita kepadaku Manshur dari Mujahid dari Thowus
dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma berkata; Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada lagi hijrah setelah kemenangan
(Makkah) akan tetapi yang tetap ada adalah jihad dan niat. Maka jika
kalian diperintahkan berangkat berjihad, berangkatlah”.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْمَعِيلَ حَدَّثَنَا أَبُو نُعَيْمٍ
حَدَّثَنَا عُبَادَةُ بْنُ مُسْلِمٍ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ خَبَّابٍ عَنْ
سَعِيدٍ الطَّائِيِّ أَبِي الْبَخْتَرِيِّ أَنَّهُ قَالَ حَدَّثَنِي أَبُو
كَبْشَةَ الْأَنَّمَارِيُّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ ثَلَاثَةٌ أُقْسِمُ عَلَيْهِنَّ
وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ قَالَ مَا نَقَصَ مَالُ عَبْدٍ مِنْ
صَدَقَةٍ وَلَا ظُلِمَ عَبْدٌ مَظْلَمَةً فَصَبَرَ عَلَيْهَا إِلَّا
زَادَهُ اللَّهُ عِزًّا وَلَا فَتَحَ عَبْدٌ بَابَ مَسْأَلَةٍ إِلَّا
فَتَحَ اللَّهُ عَلَيْهِ بَابَ فَقْرٍ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا
وَأُحَدِّثُكُمْ حَدِيثًا فَاحْفَظُوهُ قَالَ إِنَّمَا الدُّنْيَا
لِأَرْبَعَةِ نَفَرٍ عَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَعِلْمًا فَهُوَ
يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ وَيَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَيَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ
حَقًّا فَهَذَا بِأَفْضَلِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ عِلْمًا
وَلَمْ يَرْزُقْهُ مَالًا فَهُوَ صَادِقُ النِّيَّةِ يَقُولُ لَوْ أَنَّ
لِي مَالًا لَعَمِلْتُ بِعَمَلِ فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَأَجْرُهُمَا
سَوَاءٌ وَعَبْدٍ رَزَقَهُ اللَّهُ مَالًا وَلَمْ يَرْزُقْهُ عِلْمًا
فَهُوَ يَخْبِطُ فِي مَالِهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ لَا يَتَّقِي فِيهِ رَبَّهُ
وَلَا يَصِلُ فِيهِ رَحِمَهُ وَلَا يَعْلَمُ لِلَّهِ فِيهِ حَقًّا فَهَذَا
بِأَخْبَثِ الْمَنَازِلِ وَعَبْدٍ لَمْ يَرْزُقْهُ اللَّهُ مَالًا وَلَا
عِلْمًا فَهُوَ يَقُولُ لَوْ أَنَّ لِي مَالًا لَعَمِلْتُ فِيهِ بِعَمَلِ
فُلَانٍ فَهُوَ بِنِيَّتِهِ فَوِزْرُهُمَا سَوَاءٌ ) قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ(
(TIRMIDZI – 2247) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Isma’il telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim telah menceritakan
kepada kami ‘Ubadah bin Muslim telah menceritakan kepada kami Yunus bin
Khabbab dari Sa’id Ath Tho’i Abu Al Bakhtari berkata: telah menceritakan
kepadaku Abu Kabsyah Al Anmari ia mendengar Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa salam bersabda: “Tiga hal, aku bersumpah atasnya dan aku akan
mengatakan suatu hal pada kalian, hendaklah kalian menjaganya.”
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda: “Tidaklah harta
seorang berkurang karena sedekah, tidaklah seseorang diperlakukan secara
lalim lalu ia bersabar melainkan Allah akan menambahkan kemuliaan
untuknya dan tidaklah seorang hamba membuka pintu minta-minta melainkan
Allah akan membukakan pintu kemiskinan untuknya -atau kalimat
sepertinya- dan aku akan mengatakan suatu hal pada kalian, hendaklah
kaian menjaganya.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:
“Sesungguhnya dunia itu untuk empat orang; Pertama, seorang hamba yang
dikarunia Allah harta dan ilmu, dengan ilmu ia bertakwa kepada Allah dan
dengan harta ia menyambung silaturrahim dan ia mengetahui Allah
memiliki hak padanya dan ini adalah tingkatan yang paling baik, Kedua,
selanjutnya hamba yang diberi Allah ilmu tapi tidak diberi harta,
niatnya tulus, ia berkata: Andai saja aku memiliki harta niscaya aku
akan melakukan seperti amalan si fulan, maka ia mendapatkan apa yang ia
niatkan, pahala mereka berdua sama, Ketiga, selanjutnya hamba yang
diberi harta oleh Allah tapi tidak diberi ilmu, ia melangkah serampangan
tanpa ilmu menggunakan hartanya, ia tidak takut kepada Rabbinya dengan
harta itu dan tidak menyambung silaturrahimnya serta tidak mengetahui
hak Allah padanya, ini adalah tingkatan terburuk, Keempat, selanjutnya
orang yang tidak diberi Allah harta atau pun ilmu, ia bekata: Andai aku
punya harta tentu aku akan melakukan seperti yang dilakukan si fulan
yang serampangan meneglola hartanya, dan niatnya benar, dosa keduanya
sama.”
Berkata Abu Isa: hadits ini hasan shahih.
أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ
بْنُ الْأَجْلَحِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ مُجَاهِدٍ قَالَ طَلَبْنَا
هَذَا الْعِلْمَ وَمَا لَنَا فِيهِ كَبِيرُ نِيَّةٍ ثُمَّ رَزَقَ اللَّهُ
بَعْدُ فِيهِ
النِّيَّةَ
(DARIMI – 362) : Telah mengabarkan kepada kami Abdullah bin Sa`ad
telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Al Ajlah telah menceritakan
kepadaku ayahku dari Mujahid ia berkata: “Dahulu kami mencari ilmu ini
dengan tanpa niat yang benar. Kemudian Allah memberi niat (kepada kami)
di kemudian hari”.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّبَّاحِ حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ
زَكَرِيَّاءَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سُوقَةَ عَنْ نَافِعِ بْنِ جُبَيْرِ بْنِ
مُطْعِمٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَغْزُو جَيْشٌ
الْكَعْبَةَ فَإِذَا كَانُوا بِبَيْدَاءَ مِنْ الْأَرْضِ يُخْسَفُ
بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَيْفَ
يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ وَفِيهِمْ أَسْوَاقُهُمْ وَمَنْ لَيْسَ
مِنْهُمْ قَالَ يُخْسَفُ بِأَوَّلِهِمْ وَآخِرِهِمْ ثُمَّ يُبْعَثُونَ
عَلَى نِيَّاتِهِمْ
(BUKHARI – 1975) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin
Ash-Shabbah telah menceritakan kepada kami Ima’il bin Zakariya dari
Muhammad bin Suqah dari Nafi’ bin Jubair bin Muth’im berkata, telah
menceritakan kepada saya ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata; Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Akan ada sepasukan tentara yang
akan menyerang Ka’bah. Ketika mereka sampai di Baida’ di suatu bumi,
mereka ditenggelamkan seluruhnya mulai orang yang pertama hingga yang
terakhir”. ‘Aisyah radliallahu ‘anha berkata; Aku bertanya: “Wahai
Rasulullah, bagaimana mereka ditenggelamkan seluruhnya mulai orang yang
pertama hingga yang terakhir sedangkan didalamnya ada pasukan perang
mereka dan yang bukan dari golongan mereka (yang tidak punya maksud
sama)?” Beliau menjawab: “Mereka akan ditenggelamkan seluruhnya mulai
orang yang pertama hingga yang terakhir kemudian mereka akan
dibangkitkan pada hari qiyamat sesuai dengan niat mereka masing-masing”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar