Welcome to My Blog

Minggu, 17 Juni 2012

5 karakter sekolah yang bagus

Pernah mendengar orang tua siswa berkata ‘anak saya bersekolah ditempat yang bagus’. Bagus menurut orang tua belum tentu bagus menurut guru atau siswa. Indikasinya adalah pada beberapa pelatihan yang saya fasilitasi, jarang sekali saya mendengar ada rekan guru yang mengatakan ‘Saya mengajar di sekolah yang baik’, mudah-mudahan ini terjadi karena rekan saya tersebut terlampau rendah hati. Walaupun memang kata bagus dan baik punya banyak dimensi dan standar yang berbeda-beda.

Jadi sebenarnya seperti apa sih kriteria sekolah yang bagus dan baik itu? Silahkan melihat kriteria dibawah ini, mudah-mudahan membuat kita berpikir untuk menjadi lebih baik dari masa ke masa.

Sekolah yang kepemimpinannya jelas dan positif
Sang pemimpin memperlakukan semuanya dengan adil. Mendengarkan dan memperhatikan keluhan orang tua sambil meningkatkan diri dan sekolah yang dipimpinnya. Memperbaiki guru lewat pelatihan sambil mencari terus hal apa yang bisa membuat guru betah dan kerasan mengajar di sekolahnya.
Ada di posisi paling depan ketika guru membutuhkan bantuan atau tempat untuk curhat, dan pikirannya tidak pernah berhenti untuk mencari jalan demi kebaikan sekolah yang dipimpinnya. Sabar terhadap perubahan, berbicara di depan guru dan orang tua dalam nuansa yang positif di manapun dan kapan pun.

Sekolah yang bagus ada pemimpin formal dan informal.
Mereka bersama-sama menghasilkan budaya yang positif. Tanpa direncanakan pun pemimpin informal akan selalu ada di setiap sekolah. Seorang yang didengarkan suara dan pendapatnya dikarenakan kadang lebih bijak dan mau mendengar. Daripada bersaing, ada baiknya pemimpin formal merangkul dan berusaha bersama-sama menciptakan perubahan yang baik di sekolah.

Sekolah yang baik harus aman
Banyak sekolah yang baru berbuat sesuatu setelah ada kejadian atau ketika semuanya terlambat. Untuk lebih jelasnya, sudahkan sekolah anda berlatih evakuasi bahaya kebakaran (bedakan dengan memadamkan api), apabila ada gempa atau ada serangan orang yang jahat. Bagaimanakah anda mengatur arus keluar masuk penjemput, orang tua siswa dan tamu sekolah. Jadikan satpam di sekolah tidak hanya duduk bermain catur menghabiskan waktu, gunakan semaksimal mungkin kebisaan serta potensi mereka agar tamu yang datang merasa terlindungi dan terlayani dan bukan malah dicurigai.

Sudahkan guru-guru di kelas kita menghargai perbedaan fisik dan hal yang berkaitan dengan kenyamanan secara emosional. Lupakan sekolah yang aman, jika di kelas masih ada siswa yang dilabel dengan sebutan fisik atau cap yang negativf, hanya karena kapasitas intelektual atau kecerdasan yang berbeda.

Sekolah yang bagus adalah sekolah bersih.
Bersih bukan berarti mahal, intinya dibutuhkan kerja sama untuk menjaga lingkungan dan kebersihan semua tempat. Di salah satu sekolah di Jawa timur saya pernah melihat kamar mandi sekolah yang bertuliskan nama seorang guru sebagai penanggung jawab. Jadi tanpa harus menyewa perusahaan pembersih yang mahal, kebersihan tetap kita bisa jaga.

Sekolah yang baik menghargai ‘pendatang baru’ dan mereka para ‘pendahulu’
Banyak cara setiap sekolah dalam menghargai dan menerima pendatang baru, baik mereka adalah guru atau siswa. Yang terbaik dari semua cara adalah menerima dengan tangan terbuka dan memberikan kesempatan sesuai dengan minat dan bakat mereka. Jadi lupakan MOS jika hanya membuat siswa baru trauma atau bahkan jatuh korban.

Saya ingat, saat musim kelulusan sarjana ada sebuah universitas di Bandung yang repot beriklan hanya untuk memberi ucapan selamat bagi para mahasiswa nya yang lulus di wisuda dan uniknya saat yang sama memberikan ucapan terima kasih pada guru-guru SMA yang telah mendidik mahasiswa nya tersebut. Sebuah langkah yang memberikan perspektif lain, yaitu sebuah penghargaan tulus bagi para pendahulu.
inspirasi tulisan berasal dari sini

http://www.soyouwanttoteach.com/just-what-is-a-good-school/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar