Jika
Anda merasakan gannguan kesehatan atau menderita suatu penyakit.
Selain berobat ke dokter, salah satu obat yang mujarab sebagai
penyembuh adalah DOA. Mengapa demikian? Karena doa merupakan suatu formula yang bisa mendatangkan ketenangan jiwa. Dan ketenangan jiwa merupakan faktor dominan dalam proses penyembuhan suatu penyaki. Hal ini disebabkan orang yang memanjatkan doa yakin Allah SWT mengabulkan permintaannya.
Dan
apabila hamba-hamba- Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka
(jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan
orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka
itu memenuhi (segala perintah)-Ku dan hendaklah mereka beriman
kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran. (QS. Al- Baqarah:186) .
Dalam Kitab Al-Hakim, Ibnul Qayyim al-Jauziyah diriwayatkan hadist dari Ibnu Umar RA bahwa Nabi SAW bersabda,
‘Doa itu bermanfaat bagi musibah yang telah turun dan yang belum turun. Oleh karena itu wahai hamba Allah, kalian harus berdoa.’
Diriwayatkan Aisyah RA, bahwa Nabi Muhamad SAW bersabda,
‘Kewaspadaanmu
tidak ada gunanya dalam menghadapi takdir. Berdoalah yang berguna
untuk mengantisipasi musibah yang turun maupun yang belum turun.
Sesungguhnya musibah ketika turun dihadapi oleh doa dan keduanya
bertarung hingga hari kiamat.’
Hubungan doa dengan musibah yang menimpa manusia dikategorikan menjadi tiga yaitu:
1. Doa lebih kuat maka musibah dapat ditolak.
2. Doa lebih lemah dari musibah, walaupun doa lebih lemah meringankan perasaan dan membentuk ketenangan jiwa.
3. Doa dan musibah sama-sama kuat, keduanya saling menolak.
Doa
yang diterima adalah doa dengan sungguh-sungguh dan memenuhi syarat
dan adab maupun etika. Diriwayatkan Aisyah RA, Nabi SAW bersabda,
‘Sesungguhnya Allah menyukai orang yang bersungguh-sungguh dalam doa.’
Dari
kriteria itu nampak proses psikologis yang terdapat dalam doa adalah
hubungan yang kuat antara hamba dengan Sang Khaliq, proses ini dapat
tercapai kalau ada kejernihan hati dan pikiran dalam doa kepada Allah
SWT sehingga merangsang syaraf-syaraf parasimpatis dan menimbulkan
ketenangan hati bagi yang berdoa. Semakin tinggi dan berkualitas doa
yang dipanjatkan beserta terpenuhinya syarat-syarat doa maka semakin
mustajab doanya.
Sementara
doa yang gagal sifatnya tergesa-gesa dalam menanti terkabulnya doa. Ia
merasa ijabahnya terlalu lambat datangnya hingga merasa cemas.
Akhirnya ia meninggalkan doa sama sekali.
Diriwayatkan Abu Hurairah Nabi SAW bersabda, ‘Akan
dikabulkan doa bagi seseorang diantara kalian selama tidak
tergesa-gesa. Apalagi mengatakan, ‘aku telah berdoa namun belum juga
dikabulkan (HR Bukhari).
Dalam pandangan Ibnul Qayyim al-Jauziyah Ada beberapa hal yang menyebabkan doa itu dikabulkan yaitu :
1. Keadaan sangat genting, terdesak, atau darurat.
2. Didahului dengan perbuatan baik pada sesama seperti bershodaqoh, membantu anak yatim, dan juga orang yang membutuhkan pertolongan. Baca artikel saya mengenai Keajaiban Shodaqoh.
3. Dilakukan pada saat yang tepat (waktu-waktu yang diijabah).
4. Berserah diri secara totalitas hanya kepada Alloh SWT semata.
‘Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa, apabila berdoa kepadaKu’ (QS Al-Baqarah, 186).
Dengan
demikian maka doa sangat bermanfaat dalam proses penyembuhan bagi
orang-orang yang sedang sakit. Dengan berdoa berserah diri kepada Allah
SWT dan senantiasa bersyukur atas semua karuniaNya proses penyembuhan,
insya alloh bisa terjadi lebih cepat. Hasbunalloh wani’mal wakil, cukuplah Alloh menjadi penolong kami.Baca artikel saya mengenai pengobatan tenaga dalam secara gratis.
intuisiblog.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar