Welcome to My Blog

Selasa, 06 Maret 2012

Obat Mujarab Itu Bernama Menulis


Ungkapan perasaan dengan menulis juga dapat membantu para pasien memahami diri mereka sendiri dan kebutuhan mereka secara lebih baik” (dr.M. Soledad Cepeda)
Suatu ketika John Mulligan veteran tentara Amerika perang Vietnam berkata, “Saya dulu seperti kerang kosong yang berjalan-jalan di jalanan. Menulis telah membuat saya merasa punya jiwa.” Veteran yang pada usia 49 tahun dapat melahirkan novel berjudul Shopping Cart Soldiers, bukan hanya senang bisa menulis sebuah novel tapi juga bahagia dari deraan batin yang ada pada dirinya akhirnya hilang perlahan.
Setahun sebelumnya, Mulligan mendapati dirinya dalam goncangan hebat akibat dari pengalaman traumatis saat bertugas di medan berdarah Vietnam. Karena itupun sampai-sampai ia tak peduli pada keluarganya, bahkan juga pada dirinya sendiri. Kehampaan menguasai dirinya. Tapi itu tak berlangsung lama, saat ada seorang menawarinya untuk mengikuti sebuah workshop menulis, entah kenapa dia begitu niat untuk mengikutinya.
Workshop itu dipandu oleh pengarang Amerika Serikat terkenal, Maxine Hong Kingston. Dalam Workshop itu Maxine menganjurkan kepada veteran perang yang mengikuti workshopnya, untuk menuliskan segala ingatannya saat peperangan di Vietnam.  Selesai acara tersebut, tak seperti biasanya dia langsung bersiul ceria. Itu menandakan, keadaannya telah berubah dia mulai merasakan kebahagian.
Sesampainya dirumah, tak sabar dia ingin segera menuliskan apa yang menjadi traumanya saat perang Vietnam. Segera dia mengambil mesin tik dan kertas, dia menuliskan segalanya tentang perang Vietnam. Dari kecamuk perang, tolol-tolol temannya yang menembak membabi buta, saat ranjau yang selalu mematai-matainya. Memang awalnya dia dengan itu ketawa-ketiwi sendiri, teriak-teriak, terkadang pula dia menerawang saat dia berada di wilayah perang. Secara terus menerus dia menulis segala pengalamannya di Vietnam. Tapi, apa hasilnya, setelah itu semua, ia merasakan ketenangan, kejernihan pikiran dan semangat hidupnya kembali lagi.
Kawan, ini satu dari banyak kisah nyata tentang mujarabnya menulis. Menulis, mampu mengubah keadaan psikologis kita. Dari sedih menjadi senang, trauma menjadi tenang. Segala penyakit psikologis pun terobati dengan menulis. Kisah ini menjadi bukti nyata kawan, jika anda tidak percaya, coba saja. Sekarang! Selamat mencoba Smile (Muhammad Rasyid Ridho-Administator 100topalestine.org-Sumber cerita The Miracle of Writing)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar